Senin, 16 April 2012

SEJARAH AGAM






Penamaan kabupaten ini dengan nama kabupaten Agam, didasari oleh Tambo, dimana sebelumnya beberapa nagari yang berada dalam kawasan kabupaten ini sekarang, dahulunya dikenal juga dengan nama Luhak Agam.[4] Kata agam dalambahasa Minang hanya untuk merujuk kepada nama suatu kawasan, namun jika dirujuk dari bahasa Ibrani (agamאגם), dapat bermaksud dengan danau atau kolamatau rawa-rawa serta juga dapat serumpun dengan kata agamon yang berarti alang-alang.[5]
Kawasan kabupaten ini bermula dari kumpulan beberapa nagari yang pernah ada dalam kawasan ''Luhak Agam'', pada masa pemerintahan [[Hindia-Belanda]], kawasan ini dijadikan ''Onderafdeeling Oud Agam'' dengan [[kota Bukittinggi]] sebagai ibukotanya pada masa itu.<ref>www.docstoc.com [http://www.docstoc.com/docs/22775543/PEMBANGUNAN-INFRASTRUKTUR-KOTA-BUKITTINGGI-MASA-KOLONIAL-BELANDA Pembangunan-infrastruktur kota Bukittinggi masa kolonial Belanda] (diakses pada 11 Juli 2010)</ref> Kemudian  berdasarkan [[Peraturan Pemerintah]] Nomor 8 Tahun 1998, ditetapkan pada [[7 Januari]] [[1998]], ibukota kabupaten Agam secara resmi dipindahkan ke [[Lubuk Basung]]....(WIKIPEDIA INDONESIA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar